Tuesday 28 February 2012

JENGKOL

By Abu Fahad Abdullah

Jengkol...hampir semua masyarakat Indonesia tahu dan mengenal JENGKOL, terutama masyarakat Jawa dan Sunda. Begitu juga dengan Mawar,gadis bahenol dan cantik dari salah satu dusun/desa yang ada di Jawa Barat. Bagi Mawar jengkol adalah sesuatu yang istimewa. Rasanya tidak enak jika Mawar tidak makan jengkol satu hari. Pagi, siang dan malam Mawar selalu makan jengkol, baik itu sebagai lalapan ataupun cemilan seperti semur jengkol.

Suatu hari Mawar sehabis makan semur jengkol, Mawar pergi ke pasar sendirian dengan berjalan kaki. Ketika Mawar melintas di kerumunan orang, semua lelaki terpesona melihat kecantikan Mawar, tapi banyak juga dari lelaki yang bergumam....sayang gadis cantik suka jengkol...!!! begitu kira-kira kebanyakan lelaki yang melihat Mawar.
Ketika Mawar sampai di tempat sepi, Mawar terkejut dan kaget seketika karena Mawar di hadang oleh Kampret dan Benjol, lelaki berandalan. Tak banyak bicara lelaki berandalan tersebut mendekap mulut Mawar dan menyeret Mawar ke dalam mobil lelaki berandalan tersebut. Mereka menyekap mulut Mawar dengan lakban agar Mawar tidak bisa berteriak.
Mawar dibawa Kampret dan Benjol ke suatu tempat yang sepi. Mereka berusaha untuk menodai/memperkosa Mawar. Salah satu dari mereka berkata ....Bang Kampret...kayanya engga enak kalau mulut Mawar masih ditutup lakban...kita lepas aja lakbannya bang biar asyik....." kata si Benjol. Kampret pun setuju untuk membuka lakban dari mulut Mawar. Begitu lakban dilepas....Mawar seketika menjerit sebisanya....... Kampret dan Benjol terkejut bukan kepalang, bukan karena mereka takut karena Mawar menjerit, tapi mereka merasa pusing dan mual mencium bau jengkol yang keluar dari mulut Mawar. Disaat Kampret dan Benjol lengah, Mawar pun berusaha menyelamatkan diri, lari secepat mungkin. Beruntung di tengah jalan Mawar bertemu dengan para petani yang baru pulang dari sawah, Mawar pun minta tolong sama mereka. Akhirnya, mereka, para petani berlarian mencari Kampret dan Benjol. Kampret dan Benjol masih mual-mual dan pusing....dan mereka pun jadi bulan-bulanan para petani yang geram dengan tingkah laku Kampret dan Benjol.......

0 comments:

Post a Comment