Sunday 2 March 2014

DANGDUT ACADEMY

By Abu Fahad Abdullah

Penyelenggaraan kontes Dangdut Academy yang diadakan oleh TV Indosiar disambut oleh masyarakat Indonesia khususnya penggemar musik dangdut. Indosiar menyelenggarakan kontes dangdut academy untuk mencari penyanyi berbakat di musik dangdut dengan harapan akan menjadi penerus musik dangdut sebagai musik Indonesia. Pencarian kontestan dangdut academy dimulai dari proses audisi di beberapa daerah yang diikuti oleh ratusan bahkan ribuan kontestan. Dari sekian banyak kontestan audisi dangdut academy, hanya 32 kontestan yang masuk nominasi untuk mengikuti babak berikutnya/konser nominasi di studio Indosiar Jakarta. Kemudian di babak konser nominasi secara bertahap memilih 14 kontestan terbaik ditambah peserta dari hasil nominasi peserta yang mendapatkan wild card untuk menuju ke babak konser final.
Di Dangdut Academy ini Indosiar menyiapkan 4 sampai 5 dewan juri yang bertugas memberi penilaian untuk setiap kontestan. Dewan juri itu seperti Benigno Aquino, Iis Dahlia, Inul Daratista, Rita Sugiarto, Hamdan ATT, Saipul Jamil, Zaskia Gotik ditambah beberapa juri yang bukan dari seniman dangdut seperti Sule dan Ivan Gunawan. Dari sederet dewan juri tersebut (di luar juri tambahan non seniman dangdut) hanya Rita sugiarto dan Hamdan ATT yang benar-benar juri senior dan benar-benar menguasai atau mengetahui apa itu musik dangdut. Di samping penilaian dewan juri, penilaian kontestan juga tergantung dari polling SMS, semakin banyak SMS yang masuk/mendukung kontestan tersebut maka semakin besar peluang kontestan untuk menuju ke babak final.
Perjalanan Dangdut Academy yang fantastis dan bertujuan untuk mencari bibit artis dangdut yang berkualitas patut kita apresiasi. Namun terlepas dari semua itu ada beberapa catatan yang harus dibenahi oleh panitia penyelengara Dangdut Academy.
Yang pertama Dewan Juri. Sangat disayangkan di acara kontes bergengsi Dangdut Academy ini diisi oleh juri yang kurang atau bahkan tidak kompeten/kredibel untuk menjadi seorang juri. Hanya beberapa juri saja yang benar-benar kredibel menjadi juri yaitu Rita Sugiarto dan Hamdaan ATT. Hal itu bisa kita lihat bagaimana cara mereka menyampaikan penilaian terhadap kontestan.
Yang kedua sistem eliminasi berdasarkan polling SMS. Boleh saja mereka menggunakan polling SMS untuk memilih kontestan, akan tetapi penilaian yang objektif dari juri harus menjadi prioritas. Artinya juri harus benar-benar objektif menilai kualitas suara dari kontestan. Polling SMS bisa digunakan apabila juri menilai bahwa semua kontestan mempunyai kualitas suara yang sama-sama bagus, di sinilah digunakan polling SMS untuk menentukan siapa yang pantas dan berhak menuju babak selanjutnya.
Yang ketiga, peserta kontestan seharusnya dibedakan antara pria dan wanita karena ada perbedaan warna suara antara pria dan wanita. Di kontes Dangdut Academy ini kontestan dicampur yang artinya kontestan pria bersaing dengan kontestan wanita. Untuk selanjutnya, jika Indosiar masih menyelenggarakan kontes Dangdut Academy diharapkan benar-benar menempatkan juri yang berkualitas dan sistem eliminasi berdasarkan kualitas bukan berdasarkan polling SMS serta kategori kontestan pria dan wanita harus dibedakan.
Terlepas dari itu semua, semoga melalui kontes Dangdut Academy ini melahirkan penyanyi dangdut yang berkualitas supaya music dangdut di tanah air terus eksis.

0 comments:

Post a Comment