Sunday, 16 October 2016

Qatar Charity Bagikan 200 Alquran Braille untuk Penyandang Tuna Netra di Wilayah III Cirebon

ALQURAN BRAILLE : Direktur Operasional Qatar Charity Indonesia menyerahkan bantuan mushaf Alquran braille digital kepada penyandang tuna netra di Raja Seafood, Kuningan, Minggu (16/10). FOTO : TAUFIK/RADARCIREBON.COM
radarcirebon.com
KUNINGAN – Sebuah lembaga sosial dari timur tengah Qatar Charity membagikan 200 mushaf Alquran braille digital kepada penyandang tuna netra di wilayah III Cirebon, Minggu (16/10). Bertempat di Aula Raja Seafood, Desa Bandorasawetan, Kecamatan Cilimus, penyerahan bantuan Alquran braille digital yang difasilitasi Yayasan Pendidikan Islam Al-Multazam, Kuningan, tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Operasional Qatar Charity Indonesia Khalid Al Yafii. Dikatakan Khalid, pembagian Alquran braille tersebut merupakan salah satu realisasi program kemanusiaan Qatar Charity dalam rangka memberikan kemudahan bagi saudara muslim penyandang tuna netra dalam membaca dan memahami Alquran. “Kami mencetak 2.000 Alquran braille digital, dan 200 di antaranya dibagikan untuk penyandang tuna netra di wilayah Cirebon. Mudah-mudahan ini memberi manfaat bagi saudara-saudara muslim penyandang tuna netra sehingga bisa lebih giat lagi membaca dan memahami Alquran,” ujar Khalid. Dijelaskan Khalid, selain membagikan mushaf Alquran braille digital bagi penyandang tuna netera, lembaganya juga mempunyai banyak program kemanusiaan seperti pembangunan masjid warga, pembangunan sanitasi dan penyediaan air bersih hingga pembangunan masjid di pesantren yang menyediakan tempat mondok bagi santrinya. “Silakan mengajukan permohonan kepada kami. Mudah-mudahan kami bisa membantu sesuai kemampuan kami,” ujar Khalid. Ditambahkan Ketua Yayasan Almultazam Abdul Rasyid, pembagian mushaf Alquran tersebut diperuntukkan bagi penyandang tuna netra di wilayah III Cirebon yang meliputi Kabupaten Kuningan, Cirebon, Indramayu dan Majalengka. Mereka yang menerima, merupakan hasil seleksi dari salah satu lembaga yang menaungi para penyandang Tuna Netra di wilayah III Cirebon. “Penerima bantuan Alquran braille ini para penyandang tuna netra yang berasal dari berbagai profesi, ada guru, pelajar hingga tukang pijat. Mudah-mudahan kegiatan sosial ini bisa berlanjut, sehingga bisa membantu penyandang tuna netra lain yang hari ini belum dapat,” ujar Rasyid. Sementara itu Kabag Kesra Setda Kuningan Toto Toharudin yang hadir mewakili Bupati Kuningan Acep Purnama, mengatakan apresiasi atas kegiatan Qatar Charity tersebut yang dinilai selaras dengan program Pemkab Kuningan yang telah mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Inklusif. Pembagian Alquran braille digital tersebut, diyakini akan membantu para penyandang cacat dalam membaca, menghafal dan memahami Alquran. (taufik) Read More ..

Saturday, 15 October 2016

1.135 Penyair 4 Negara Ikuti Sail Puisi Cimanuk

radarcirebon.com
INDRAMAYU – Sebanyak 1.135 penyair dari seluruh nusantara dan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam ambil bagian dalam Lomba menulis puisi “Sail Puisi Cimanuk 2016” yang merupakan rangkaian kegiatan Festival Cimanuk 2016 menyambut Hari Jadi ke-489 Kabupaten Indramayu. Sesuai ketentuan yang dibuat oleh panitia, peserta menulis puisi berkisah tentang sungai Cimanuk, salah satu sungai besar di Jawa Barat yang membentang dan bermata air di Garut hingga bermuara ke Laut Jawa di wilayah pantai utara (pantura) Kabupaten Indramayu. “Benar-benar luar biasa dan diluar dugaan. Kami tak mengira bisa menerima 1.135 naskah puisi yang ditulis oleh penyair dari seluruh pelosok Indonesia dan negeri jiran,” kata Agung Nugroho, Ketua Panitia Sail Puisi Cimanuk 2016. Dalam lomba ini, panitia juga melakukan semacam eksperimen terkait dengan publikasi melalui media. Pengumuman lomba dirilis pada 7 September 2016, panitia sengaja mempublikasikan hanya lewat jejaring sosial online seperti email, facebook, twitter dan sejenisnya. “Sejak awal, untuk pengumuman pertama lomba, kami sengaja tidak membuat rilis ke media mainstream, baik yang cetak, audiovisual, maupun kanal berita online. Ingin mengetahui juga sejauhmana kekuatan jejaring lewat media sosial, ternyata hasilnya luar biasa,” tutur Agung. Hanya berbekal jejaring sosial, di luar dugaan, setelah pengumuman Sail Puisi Cimanuk 2016 dipublikasikan, setiap hari banjir pengiriman naskah. Sampai penutupan jadwal pengiriman pada pukul 00.00, 7 Oktober 2016, bertepatan dengan ulang tahun Indramayu ke 489 tahun, menembus angka 1.000 lebih naskah puisi tentang Cimanuk. “Masa kekosongan naskah dari pertama publikasi ternyata hanya tiga hari. Setelah itu, sampai pukul 00.00 WIB tanggal 7 Oktober, puluhan naskah datang tiap hari. Dari seluruh pelosok Nusantara, dari Sabang – Merauke. Seluruh provinsi terwakili di Indonesia, kecuali dari Maluku,” tutur Agung. Sekertaris panitia, Supali Kasim menambahkan, Sail Puisi Cimanuk 2016, menghadirkan tiga juri yang kesemuanya berasal dari luar Indramayu. Masing-masing Hamdi Salad, akademisi dan penyair Yogyakarta, Raudal Tanjung Banua, penyair asal Padang yang bermukim di Yogyakarta, dan Kijoen, penyair asal Jatitujuh, Majalengka. Dari seluruh naskah yang masuk, akan diseleksi enam puisi terbaik yang berhak memperoleh hadiah dan penghargaan. Selain itu, panitia juga memilih 100 puisi terbaik yang akan dibukukan ke dalam Antologi Sail Puisi Cimanuk 2016 Read More ..

Saturday, 1 October 2016

Indramayu Tetapkan Perda Kawasan Tanpa Rokok

radarcirebon.com
INDRAMAYU – Rapat Paripurna DPRD Indramayu, Kamis (29/9), menyetujui dua rancangan peraturan daerah (raperda) yang merupakan inisiatif DPRD. Yakni raperda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan raperda Pelayanan Administrasi Publik Berbasis Virtual (PAPBV) di Kabupaten Indramayu. Ketua Pansus 5 DPRD yang membahas dua raperda tersebut, Dalam SH KN menjelaskan, pansus bersama tim asistensi eksekutif telah mengkaji dan membahas kedua raperda tersebut. Raperda KTR merupakan pelaksanaan amanat ketentuan peraturan perundang-undangan (UU Nomor 36 Tahun 2009, PP Nomor 109 Tahun 2012, Permenkes Nomor 28 tahun 2013, Permendikbud Nomor 64 Tahun 2015). Peraturan itu seiring dan sejalan dengan kesadaran masyarakat Kabupaten Indramayu untuk membiasakan pola hidup sehat. Kemudian udara yang bersih dan bebas dari asap rokok. “Pembentukan Perda KTR ini merupakan salah satu kebijakan publik yang memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap bahaya asap rokok,” ujar Dalam. Sementara Wakil Ketua Pansus, Bhisma Panji Dewantara menyebutkan, ada sejumlah kawasan tanpa rokok yang akan diatur dalam raperda. Di antaranya perkantoran pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, angkutan umun dan tempat lain yang ditetapkan. Anggota Komisi C, Sirojudin menambahkan, setelah Perda KTR ditetapkan, harus segera disosialisasikan kepada masyarakat luas. Setelah sosialisasi dilakukan dalam kurun waktu satu tahun, Perda KTR harus bisa ditegakkan di Kabupaten Indramayu. (oet) Berikut kawasan bebas rokok: -Perkantoran pemerintah daerah -Fasilitas pelayanan kesehatan -tempat proses belajar mengajar -Tempat bermain anak -Tempat ibadah -Angkutan umum -Area perkantoran Read More ..

Thursday, 29 September 2016

Ini Kendala Perekaman E-KTP di Indramayu

radarcirebon.com
WARGA di Kabupaten Indrmayu terbilang masih banyak yang belum melakukan perekaman e-KTP. Hingga 27 September 2016, tercatat masih ada 141.648 warga yang belum melakukan perekaman data. Jumlah itu berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Indramayu, hingga 27 September 2016. Kendala umumnya, karena warga Indramayu banyak yang bekerja di luar negeri maupun luar kota. Kepala Disdukcapil Kabupaten Indramayu, Kamud mengatakan, sebenarnya telah melakukan upaya maksimal agar warga yang belum melakukan perekaman e-KTP. Di antaranya melakukan jemput bola ke kecamatan-kecamatan. Bahkan, di kecamatan-kecamatan juga memberikan pelayanan pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya. Namun, ternyata masih banyak kendala yang dihadapi. Kamud berharap Disdukcapil bisa memiliki mobil pelayanan keliling. Sebab sampai saat ini belum memiliki mobil pelayanan keliling. Padahal sangat penting dalam rangka mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, selain banyak warga Indramayu yang bekerja di luar negeri dan luar kota, yang menghambat perekaman e-KTP di antaranya banyak alat perekaman di sejumlah kecamatan mengalami kerusakan. Hal ini terjadi karena peralatan yang ada memang sudah berumur. “Peralatan yang ada hampir semuanya sudah berusia sembilan tahun, jadi selalu saja ada yang rusak di hampir setiap kecamatan,” ujar Kamud. Kamud mengatakan, bagi kecamatan yang mengalami kerusakan peralatan, maka warganya bisa melakukan perekaman di kecamatan terdekat. Kamud berharap, sedikitnya 50 persen dari 168.000 warga bisa terekam datanya hingga akhir bulan. Kamud juga mengaku gembira, karena batas akhir waktu perekaman data kartu tanda penduduk elektronik diperpanjang hingga pertengahan 2017. Menurutnya, dengan adanya kelonggaran ini diharapkan seluruh warga Indramayu sudah melakukan perekaman. Read More ..

Monday, 15 September 2014

Bupati Indramayu Setujui Pemekaran Indramayu Barat

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Wacana pemekaran Kabupaten Indramayu menjadi Kabupaten Indramayu Barat yang telah bergulir belasan tahun lalu, mulai menemui titik terang. Bupati Indramayu, Anna Sophanah, telah menandatangani surat persetujuan pemekaran Indramayu Barat. Penandatanganan surat persetujuan itu dilakukan di Pendopo Kabupaten Indramayu, Sabtu (13/9) malam. Kegiatan tersebut dilakukan di hadapan jajaran muspida serta tokoh masyarakat Indramayu Barat, ‘’Penandatanganan (persetujuan pemekaran Indramayu Barat) ini merupakan momentum bersejarah,’’ ujar Anna, dalam sambutannya. Anna mengungkapkan, wacana pemekaran Indramayu Barat sudah muncul sejak 1996 lalu. Namun, pihaknya baru saat ini bisa mendukung wacana tersebut secara resmi. Menurut Anna, pihak Pemkab Indramayu selama ini tidak bermaksud menghalang-halangi pemekaran. Dia menyatakan, lamanya persetujuan itu dikarenakan alasan belum lengkapnya sarana dan prasarana yang tersedia di wilayah Indramayu Barat. ‘’Kami ingin sarana dan prasarana bisa lengkap terlebih dulu saat pemekaran dilaksanakan. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat tidak terbengkalai,’’ tegas Anna. Anna menilai, saat ini sarana dan prasarana untuk mendukung pemekaran Indramayu Barat sudah mencukupi. Seperti misalnya, infrastruktur berupa rumah sakit, kantor samsat, perguruan tinggi, sampai kualitas jalan, sudah tersedia. Selain itu, jika dilihat dari segi jumlah penduduk, luas wilayah dan dana, juga sudah mencukupi. Untuk masalah anggaran, Anna menyebutkan, saat ini APBD Kabupaten Indramayu juga sudah mencapai Rp 2,6 triliun. Besaran anggaran itupun dinilai sudah memungkinkan untuk dilakukan pemekaran daerah. ‘’Kalau melihat itu semua, maka wacana Indramayu Barat untuk berdiri sendiri tidak bisa ditawar-tawar lagi,’’ kata Anna. Anna berharap, dengan terbentuknya Indramayu Barat, maka terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera bisa terwujud. Karena itu, dibutuhkan semangat gotong royong di semua lapisan masyarakat. ‘’Jangan saling gontok-gontokkan, jangan saling rebutan. Mari sama-sama ciptakan Indramayu Barat dengan tetap kondusif,’’ tutur Anna. (republika.co.id, 14 september 2014) Read More ..

Thursday, 11 September 2014

Kandanghaur Layak Ibu Kota Inbar

radarcirebon.com
KANDANGHAUR – Pemekaran Kabupaten Indramayu Barat (Inbar) memang masih wacana. Namun, kandidat ibu kota sudah terlihat. Dilihat dari aspek sejarah, potensi, infrastruktur dan letak geografis, Kandanghaur dinilai paling layak menjadi ibu kota Kabupaten Inbar jika kelak mekar dari Kabupaten Indramayu. Secara historis, nama Kecamatan Kandanghaur sudah dikenal luas secara nasional. Ini karena pada masa penjajahan Jepang, Kandanghaur menjadi saksi sejarah awal pendudukan tentara Jepang di bumi Nusantara melalui pantai Eretan pada 1 Maret 1942 lalu. Letaknya yang dilintasi jalan raya pantura, pembangunan infrastruktur akan lebih cepat terdorong seperti halnya ibu kota kabupaten lain yang berada di jalur nasional. Infrastrukturnya lebih lengkap karena punya pelabuhan laut Eretan yang menjadi ikon nasional daerah pesisir pantura Bumi Wiralodra. Pertimbangan lainnya dilihat sarana dan prasarana di antaranya fasilitas umum seperti perguruan tinggi. Kandanghaur telah memiliki perguruan tinggi satu-satunya di wilayah Inbar yakni STIT dan STKIP Al Amin yang berlokasi di Desa Wirakanan. Lokasinya yang berada di tengah-tengah wilayah Inbar, akses ke Kandanghaur lebih mudah dijangkau oleh masyarakat yang berada di eks Kawedanan Losarang maupun eks Kawedanan Haurgeulis yang akan bergabung. Sehingga tujuan memangkas rentang kendali pelayanan pemerintahan yang selama ini menjadi dorongan diwujudkannya pemekaran, benar-benar tercapai. “Tepatnya memang di Kandanghaur. Bisa dijangkau dengan waktu yang relatif cepat dari wilayah manapun,” kata Sinar Agung, salah seorang PNS yang bertugas di Kecamatan Kroya kepada Radar, kemarin. Dia mengaku, mayoritas aparatur pemerintahan di wilayah Inbar merasakan repot jika harus menghadiri kegiatan di ibu kota Kabupaten Indramayu karena jaraknya yang terlampau jauh. Sehingga jika jaraknya semakin pendek maka efektivitasnya dapat tercapai. Kuwu Desa Eretan Wetan, H Edi Suhedi juga menilai Kecamatan Kandanghaur menjadi ibu kota Kabupaten Inbar apabila wacana tersebut terwujud. Selain jalur lintas ke berbagai kabupaten dan kota di kawasan pesisir via jalur darat, Kandanghaur merupakan kawasan terbuka dan masih memiliki lahan kosong yang cukup luas. “Pastinya akan sangat bermanfaat bagi percepatan pembangunan serta perekonomian masyarakat di kawasan pesisir yang memiliki potensi ekonomi sangat kuat sejak dahulu, terutama sektor perikanan,” kata dia. Sementara itu dari data yang dihimpun Radar, skenario Kandanghaur menjadi ibu kota Kabupaten Inbar ternyata sudah dicetuskan pada tahun 1990 lalu, jauh sebelum wacana pemekaran kencang bergulir mulai tahun 1999. Hal itu berdasarkan realisasi SK Gubernur Nomor 031/1990 dan Instruksi Gubernur No. 1/1994, telah dilakukan kerja sama antara Bappeda Provinsi Dati I Jawa Barat dengan kelompok pengkajian kebijakan dan pengembangan wilayah Fisipol Unpad, untuk melakukan studi pentahapan pelaksanaan penataan wilayah adminstrasi baru yakni Kabupaten Dati II Kandanghaur. (kho) Read More ..

Friday, 30 May 2014

MEMILIH RI 1

By Abu Fahad Abdullah
Sebentar lagi Negara kita akan melaksanakan pemilihan presiden, tepatnya tanggal 9 Juli 2014. Dari hasil pemilu bulan April lalu, mengerucut dua kandidat pasangan Capres-Cawapres yaitu pasangan Jokowi - Jusuf Kalla yang diusung oleh PDIP, PKB dan Nasdem. Sedangkan pasangan Prabowo - Hatta Rajasa diusung oleh partai Gerindra, PKS, PAN, Golkar, PPP. Kedua kandidat ini adalah putra terbaik bangsa yang tentunya mereka mempunyai kekurangan dan kelebihan. Terlepas dari itu sangat sulit untuk memilih salah satu di antara kedua kandidat tersebut. Jokowi, yang kata orang dia berpenampilan sederhana, sementara Prabowo menurut orang dia itu tegas. Tapi bagi saya pribadi, memilih Capres itu bukan hanya dilihat dari penampilan Capresnya saja tetapi harus dilihat siapa di belakang Capres tersebut. Jokowi - Jusuf Kalla diusung oleh Partai pemenang pemilu yaitu PDIP. PDIP yang sebagian besar dihuni oleh non muslim dan seringkali PDIP menjadi batu sandungan buat kaum muslim. Partai Nasdem juga sama dihuni oleh kebanyakan non muslim, hanya PKB yang dihuni oleh muslim. Di samping Jokowi diusung oleh ketiga partai tersebut, dia juga didukung oleh kaum Nasrani dan tokoh syiah seperti Jalaludin Rahmat serta didukung oleh Amerika. Sedangkan Prabowo diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, PPP dan Golkar . Gerindra dan Golkar adalah partai nasionalis sama dengan PDIP, sedangkan PKS, PAN dan PPP adalah partai berbasis muslim, dan satu hal lagi Prabowo dibenci Amerika….Sekali lagi ini adalah pendapat saya pribadi. Kita bebas untuk menentukan pilihan. Siapapun yang kita pilih, tentunya punya pertimbangan dan dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT. Siapapun yang dipilih oleh rakyat, tentunya harus kita hormati karena itu adalah pilihan mayoritas rakyat. Read More ..